Senin, 27 September 2010

gapenting!

berhubung ada beberapa yang nanya,, ni akhirnya gw menulis lagi...

jadi, waktu itu kan gw pernah sempat menulis dan berniat untuk menge-post kannya,, tapi setelah dibaca-baca lagi isinya sesuatu hal yang lumayan bersifat privasi.. jadi ga jadi gw post-kan deh :p

Intinya, pokoknya saat itu gw lumayan lagi sedih, mello, galau, labil, atau sejenisnya lah. Gw harus mengikhlaskan sesuatu/seseorang (<----- ini buat membuyarkan persepsi haha) supaya gw bisa MOVE ON!!! ga galau lagi. kenapa? karena umur gw udah 20 tahun, udah tua! udah ga ada lagi waktu yang terbuang sia2 hanya untuk memikirkan hal itu itu saja yang tidak jelas perkembangannya dan juntrungannya mau dibawa kemana (ceritanya serius) B-)

Oleh karena itu, gw berusaha untuk bisa mengikhlaskannya, walaupun untuk bisa mengikhlaskan itu sulit. Mungkin bahasa pada umumnya adalah melupakan, tapi di sini gw menggunakan istilah mengikhlaskan karena gw sadar, sesuatu yang sempat melekat dalam hati, sempat sering kita mimpikan, sempat sering kita pikirkan, adalah hampir mustahil untuk bisa dilupakan begitu saja, apalagi dihilangkan.

Otak kita terdiri dari berbagai macam sel syaraf, yang setiap deutronnya (apa neutron yak. lupa) menyimpan masing-masing kenangan dari sepanjang cerita di kehidupan kita. Kenangan-kenangan tersebut akan tersimpan selalu selama kita hidup. Saat kita ingin memunculkan kembali kenangan yang kita inginkan, maka syaraf dalam tubuh kita akan menjalankan rangsangan sampai ke otak, untuk memanggil kenangan tersebut dan kemudian hadir dalam pikiran kita. Itulah yang disebut ingatan. Bila ingatan tersebut muncul dengan tiba-tiba, maksudnya, kita tidak sedang bermaksud untuk memunculkan kembali ingatan tersebut, atau tidak sedang bermaksud untuk berpikir hal tersebut, namun muncul dan hadir dalam pikiran kita, itu namanya kepikiran. Namun bila kenangan yang kita inginkan itu tidak kunjung muncul dalam pikiran kita, itu namanya lupa.

Biasanya, kenangan buruk akan lebih sulit dihilangkan daripada kenangan indah. Kenangan indah atau kenangan buruk sebenarnya bukanlah sesuatu yang tiba-tiba muncul dalam pikiran (kepikiran). Mereka merupakan suatu ingatan yang jauh dalam lubuk hati kita masih tersimpan (dan akan selalu tersimpan) dan selalu ingin kita munculkan kembali. Meskipun sebenarnya ini relatif. Jadi, bila ada orang yang kesal, sedih, atau menangis dengan sesuatu hal akan suatu kenangan, itu karena dia nya sendiri sengaja atau tidak, sadar atau tidak, memunculkan kembali ingatan itu. Oleh karena itu, diperlukan di sini "ilmu" sugesti yang cukup kuat untuk bisa menghadapi bila suatu saat ingatan tersebut hadir dalam pikiran kita.

Itulah mengapa gw lebih memilih kata2 mengikhlaskan. Karena, bila suatu saat ingatan atau kenangan yang membuat gw sedih (karena sudah membuat gw menunggu lama dan ga jelas) itu muncul, gw bisa menghadapinya dengan senyuman dan tawa ceria.

Selanjutnya, yang membuat gw sedih adalah yang sudah gw sebutkan di atas. Gw yakin, dengan gw setia, gw juga akan mendapatkan yang insya allah lebih setia daripada gw. Itulah alasan mengapa gw bisa bertahan sampai selama itu. Jadi, bukan berarti gw akan melupakan dan mencari yang lain, tapi, gw akan mengikhlaskan dan membuka buat yang lain, meskipun berharap si masi ada.
Gini nih, susahnya jadi orang setia. giliran udah ada yang nyantol, susah beud dah dilepasnya. padahal belum tentu juga yang nyantol itu jodoh gw. haha (curcol dikit ah :p)

(yak oke, semakin abstrak saja sepertinya hahaha)

Selanjutnya, permasalahan yang timbul adalah sepertinya permasalahan yang udah 3x gw temukan sebelum-sebelumya. "Perasaan itu muncul ketika dia sudah pergi". Bisa diasumsikan sendiri maksud kalimat itu apa sesuai dengan persepsi masing-masing. Kalo dari maksud gw, gw suka saat dia sudah tidak suka lagi dan mulai mencari yang lain. haha, yasudalah yaa,, berarti memang bukan jodoh sepertinya. kan gw berharap dengan gw setia (digantungin padahal hiks), gw bisa mendapatkan yang lebih setia daripada gw (yang ini bener2 sugesti harepan ----> ngarep.. haha.. amin)

Kemudian, gw jadi berpikir, entah karena saking setianya, atau saking begonya, ko gw mau-mau-an aja ya bertahan.padahal udah ada yang mau.hahahha.. dan sepertinya yang mau banyak.hahahahhaha (yang ini kepede-an.. hihii) :p
Ya tapi mau begimana lagi dong,, gini dah susahnya jadi orang setia.. hihii :p
Lalu gw berpikir keuntungan dan kerugiannya. Kerugiannya, gw jadi ngegalau mulu :p
Keuntungannya, orang yang mampu menghadapi gw, insya allah dia lebih setia daripada gw, dan insya allah jodoh gw :p


Yak, sudahlah,, kira akhiri saja sesi abstrak nge-galaunya...


Cukup sekian untuk malam ini. Terima kasih :)


Wassalam...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar